Rabu, 16 April 2014

gairah yuni



Ini malam ketiga pernikahanku, dan malam keduaku di kota ini, dan kembali aku kecewa lagi, ketika sekali lagi suami dari perjodohan kedua orang tuaku, tak mampu menuntaskan hasrat birahiku. . Aku menerima perjodohan ini karena aku tahu, dengan pernikahanku ini, aku bisa membantu kelangsungan bisnis hotel milik papaku di Bali, karena orangtua ko Andrew setuju memberikan modal usaha jika aku mau menikah dengan anaknya, yang saat ini sudah berusia 35 tahun. Tentu saja awalnya aku menolak keras perjodohan ini, namun kenyataan menghadapkan ku pada keadaan dimana usaha hotel papa yang terancam bangkrut, sangat membutuhkan suntikan modal, dan sebagai sumber penghasilan keluarga satu-satunya tentu aku juga tidak bisa bersikap masa bodoh, akhir nya dengan berat hati kuterima juga perjodohan dengan pria yang usianya 11tahun lebih tua dariku, pria yang secara fisik jauh dari bayangan pria impianku, bahkan jauh dari pria-pria yang selama ini sering menghabiskan malam bersamaku. Sebagai gadis yang besar di tempat seperti Bali, dan ditunjang dengan penampilan fisik yang banyak orang bilang cantik dan seksi, serta wajahku yang oriental, aku sangat tidak kesulitan untuk mendapakan teman pria, dan seperti kehidupan remaja disini pada umumnya, keluar masuk diskotik dan seks bebas sudah jadi hal biasa buatku. Aku sangat menyukai seks, dan hampir tiap hari aku selalu menikmati disetubuhi oleh para pria yang menemani hari-hariku.. . Namun kini aku harus menikah dengan pria yang secara kemampuan seksual sangat payah sekali, aku benar-benar merasa kecewa, dua malam sudah disetubuhi, dua malam sudah memekku di siram cairan spermanya, tapi selama itu juga aku tidak pernah sekalipun mengalami orgasme. Entah apakah aku bisa bertahan dengan semua ini. . "pagi ci.." sapa si mbok, pembantu yang kerja dirumah ini, ketika aku baru saja keluar dari kamarku. "yang lain sudah pada berangkat mbok..? Tanyaku, karena aku tinggal disini tidak hanya bersama suamiku tapi juga papa mertuaku, ''sudah ci, ci yuni mau sarapan.." tanyanya lagi. . "saya minta teh aja ya mbok, nanti saya tunggu diteras samping.." . Rumah ini cukup besar dengan halaman yang luas dan indah dimana halaman samping menghadap matahari terbit, mengingatkan akan keadaan ketika masih di Bali dulu. . Kubuka forum semprot dari tab ku, sudah hampir lumayan lama aku bergabung disini, aku biasanya menuliskan pengalamanku bersama para bule, dalam bentuk cerita panas, namun kali ini aku ingin mencoba melihat-lihat thread tentang obat untuk ejakulasi dini, yang mungkin bisa kuberikan pada ko Andrew, tapi tulisan new pm mengalihkan tujuanku, kubuka pm baru itu, dan ada pesan dari seseorang yang selama ini suka ssi ke aku, isinya menanyakan apakah aku sudah dijakarta dan memintaku untuk menghubunginya jika sudah dijakarta. . Kubatalkan niat mencari obat untuk suamiku, karena tiba-tiba terbesit pikiran nakal untuk menemui orang itu. Kukirim pesan untuk mengabarkan kalo aku sudah di jakarta, dan tak lama langsung ada balasan yang menanyakan apakah bisa bertemu, dan kamipun janjian ketemu siang ini. "permisi ci, ini teh manisnya dan ada goreng pisang untuk teman nya.." si mbok membuyarkan lamunanku, "oh iya makasih mbok.." . Selesai sarapan dan mandi aku langsung berangkat ke tempat yang dijanjikan, karena memang aku disediakan mobil dan sopir, aku jadi tidak kesulitan menuju ke alamat janjian tadi. . Beberapa pasang mata memandangku saat aku memasuki cafe ini. Karen aku memakai celana pendek ketat dan tanktop yang kupadukan dengan cardigan kuning, pakaian yang memang sehari-hari biasa kupakai waktu masih diBali. . Belum sempat aku mencari tempat duduk seseorang sudah menyapaku dari belakang. "yuni yah.." katanya, dan ketika berpaling kutahu. Kalau ini adalah orang yang ku janji ketemuan, karena kami sudah sering bertukar foto, bahkan foto bugil. . Untuk sesaat keakraban di email berubah menjadi kecanggungan dipertemuan pertama ini. . (bersambung) . Next in chapter 2: . kulihat bayangan yang kuyakin ko Andrew itu, masih berdiri dibalik pintu, namun terus kupancing pak sodik dengan desahan dan kata-kata vulgar, agar supir pribadiku itu semakin bernafsu untuk terus menghujamkan batang besarnya itu diselangkanganku. = . (adakah member semprot yang mau jadi cowo yang ditemui Yuni. Kalo ada kirim pm ya, nama nick dan jg nama yg mau dipakai, juga mau dimana dan bagaimana mau eksekusi si Yuni.) = silakan..." suara pelayan yang menyajikan pesanan kami, membuyarkan kecanggungan kami. "kamu ga kerja, bisa ketemuan jam segini..?" tanyaku, pada pria didepanku, "ga aku kerja shiff malam..!" jawab . "owh satpam kah.. Hihihi.." kataku menggoda nya, karena kalau dilihat dari postur tubuhnya, si cheverboyz ini, cocok jadi satpam. "hehe.. Aku kerja di pabrik...!.." seru nya.. Sambil menikmati hangatnya cappucino, kami pun mulai larut dalam obrolan, ternyata si Cheverboyz ini nama asli nya Junno, entah bener atau tidak, karena untuk ukuran orang Indonesia nama Junno agak terkesan janggal, begitu juga ketika dia bercerita soal ayahnya yang Batak dan ibunya yang Jepang, jujur kalo diliat dari tampangnya, sulit menemukan bagian Jepang dari dirinya.. hihihi.... Dan seperti yang sudah kuduga pembicaraannya pun mulai mengarah ke arah seks, dan menggodaku untuk main ke kontrakan nya, siapa takut.. . "yakin gak apa, kalo kamu diantar sopir ke tempatku.. Nanti kalo dia bilang ke suamimu..!?" tanya Junno ragu ketika aku mengajaknya ke mobil "udah gak apa.. Sopirku nanti aku yang urus!.." kataku sambil menarik tangannya, toh kalaupun pak Sodik ngadu ke suamiku juga pastilah yang dicari si Junno ini pikirku enteng.. Hihihihi... . Pak Sodik terlihat terkejut ketika aku membawa seorang pria ke mobil.. "pak, tolong antar ke tempat teman saya.." Kataku pada pak Sodik, sambil mengedipkan mata memberinya kode untuk tidak banyak bicara," Dimana alamat nya Jun..?" tanyaku pada jun. dan pak Sodikpun melajukan mobil ke alamat yang disebutkan Junno. . Kontrakannya tidak masuk mobil, terpaksa kusuruh pak Sodik untuk menunggu diparkiran minimarket dan kuberi uang untuk makan siang.. Menyusuri gang kecil sekitar 100m dari jalan raya, akhirnya sampai juga dideretan rumah petak, dan Junno mengajak ku masuk ke salah satu yang berada disisi kiri. "sorry yah, tempatnya cuma kaya gini.." katanya ketika aku sudah didalam. "gak apa.." kataku sambil menuju ke kaca jendela belakang, ternyata dibelakang kontrakan ini, ada sungai, dan diseberang sungai ada banyak rumah-rumah kumuh. . Ketika pandanganku terpaku melihat sekelompok anak kecil berlarian diseberang sungai, kurasakan tangan Junno memelukku dari belakang dan sebelum sempat aku tersadar, tubuhku sudah dibalikan menghadapnya, ternyata dia sudah bugil. Bibirku dilumat habis, dan kubalas dengan lumatan yang tak kalah panas, tangannya menyelusup ke dalam bajuku, dan meremasi kedua payudaraku. Tak mau kalah tanganku juga memegang dan meremas kontolnya yang tergantung bebas. Ujung kontolnya terasa sudah berlendir, dilepas lumatannya dan diangkatnya kedua tanganku keatas, dilolosi semua pakaianku hingga payudaraku terpampang bebas, didorongnya tubuhku ke tembok, dan Junno berjongkok dikakiku, dipelorotkannya celana pendek beserta g-string hitamku, diangkatnya kaki kananku kepundaknya, dan kepalanya langsung terbenam dirimbunnya selangkanganku.. "akh.. Eahh.. Terus..akh...ah..!ku mendesah keenakan menikmati sentuhan lidahnya menjilati bibir memek yang sudah basah oleh cairan nafsu.. "akhhh...." aku kembali menjerit kecil ketika clit ku terasa disentuh oleh lidahnya, kugerakan pantatku, mengimbangi, setiap sentuhan lidahnya, sungguh nikmat sekali, hingga tanpa sadar aku meremas dadaku sendiri. . Dituntunnya aku untuk rebah di kasur tipis yang tergeletak dilantai itu, aku telentang dan ia mengangkangi wajahku, disodorkan batang berurat nya kemulutku, aku tahu apa yang dia mau, kulumat batangnya, kujilat dan kuhisap dan kunikmati batang itu, " arrghh.." suaranya mengerang keenakan, dan erangannya semakin jadi ketika dua bijinya ku kulum bergantian.. "masukin sekarang.. " Pintaku sambil meremas pantat nya, dan seperti nya juga dia pun ingin, diposisikan dirinya diantara kedua kakiku yang ditekuknya, dan mengarahkan kontolnya kememekku yang sudah terbuka dan basah, dan "bless.." batangnya terbenam kedalam lobangku, dan mulai begerak keluar masuk dengan irama yang terkadang cepat dan terkadang lambat sungguh nikmat rasanya, inilah rasa yang kuinginkan, kenikmatan persetubuhan yang tak kurasakan bersama suamiku. Dan selang beberapa menit akupun merasakan orgasme, disusul Junno tidak lama kemudian. . Seharian itu aku menuntaskan hasrat birahiku dengan Junno, dan bahkan akupun rela kita Junno memfoto tubuh bugilku, memfoto memekku yang berlumur sperma nya, untuk di post nya diforum gambar semprot.. . Sekitar jam 5 sore aku kembali ke rumah, ko Andrew dan papah mertuaku belum pulang, aman pikirku. "pak Sodik tolong jangan cerita kemana kita tadi." kataku kepada pria paruhbaya yang jadi sopirku itu. "iya ci saya ngerti.." katanya. Dan sebelum masuk rumah, kuberi dia dua lembar seratus ribuan untuk tutup mulut. Seperti malam-malam sebelumnya, Ko Andrew tidak mampu memuaskanku, dan seolah tanpa beban dia langsung tidur setiap kali habis menggauliku.. "koko.. Usaha kenapa, minum obat atau kedokter, aku juga butuh dipuaskan ko, aku bukan pelacur yang hanya dijadikan tempat buang sperma, aku istrimu.." kataku dengan emosi, ketika Ko Andrew hendak tidur sehabis menyetubuhiku... " dengar ya, aku tahu kau menjadi istriku hanya untuk uang, agar usaha orangtua mu tetap berjalan, jadi jangan menuntut macam-macam, terima saja, aku juga menggaulimu hanya karena papa ingin punya cucu..." kata-kata yang sungguh tidak kuduga keluar dari mulut ko Andrew. "kamu keterlaluan ko, bicara seperti itu.." entah kenapa aku merasa begitu sedih. " setelah kamu hamil dan melahirkan, kamu bisa pergi, kembali menjadi pelacur di Bali, kamu pikir aku tidak tahu kelakuan kamu, perempuan sundal.."kata nya lagi, dan langsung pergi meninggalkan keluar kamar meninggalku yang menangis, aku sungguh sakit hati dengan kata-katanya itu, bahkan ketika paginya Ko Andrew meminta maaf atas perkataannya itu aku hanya diam dan tidak bisa memaafkannya. . Sejak kejadian malam itu, aku pun mulai tidak perduli lagi aku mulai mempunyai teman disini, sehari-hari yang kulakukan hanya ke salon, shoping, jalan-jalan, clubbing, atau menuntaskan gairah bersama orang yang ku kenal didumay.. Dan setiap pulang aku pasti bertengkar dengan suamiku itu. "mungkin kalo koko bisa menjadi lelaki sejati, aku bisa betah dirumah.." kataku suatu malam ketika aku baru saja pulang dan ko Andrew menegurku, entah apa yang terjadi belakangan ini ko Andrew selalu diam menanggapi perkataan ketus ku. Dia lebih memilih pergi dan tidur dikamar lain. . Seperti kebiasaan ku selama ini, jika tidur aku selalu tanpa mengenakan sehelai pakaianpun, dan karena malam ini papa mertuaku di luarkota, aku cuek aja keluar dalam keadaan bugil, ketika hendak mengambil handphoneku yang tertinggal dimobil. . " pak Sodik.." aku terperanjat ketika membuka pintu garasi ternyata sopirku itu, masih disana.. "ci yuni.." dan diapun terlihat gugup melihatku yang telanjang bulat didepanku. "pak Sodik ga pulang?" tanyaku.. " eh anu eh besok kan mau jemput Bapa pagi-pagi, jadi saya tidur disini biar ga telat.." kata nya, sambil berdiri dan merapikan kain sarung nya, saat itu ia mengenakan kain sarung dan kaos singlet.. "hp saya ketinggalan di mobil, tolong ambilkan.." dan ia pun bergegas membuka pintu mobil.. Dan pandanganku tak bisa menghindari untuk tak melihat tonjolan dibalik sarungnya ketika ia berjalan menyerahku handphone kepadaku. . "ini ci..." katanya menyodorkan hp ku.. Tapi tanganku malah memegang tonjolan disarung nya.. "ci..." dia kaget dan berusaha mundur namun terlanjur kugenggam erat batang nya. "udah keras gini, kasian kalo ga dilemesin pak..." kataku sambil menggerakan tanganku maju mundur.. Dan rupanya pak Sodikpun sudah terangsang, tangannya langsung menyentuh selangkanganku. "jembut ci Yuni.. Lebat." katanya sambil menggosok rambut diselangkanganku itu.. . " pak, ngewe yuk.." desahku pelan ditelinganya sambil lidahku menjilat daun telinganya. Aku lalu berjalan untuk merebahkan diri dibangku sandar yang terbuat dari bambu itu dimana tadi pak Sodik tidur.. Satu kakiku ku tekuk diatas sandaran samping mempertontonkan liang merekahku. "ayo pak..! masukan kontol bapak.." sambil kupancing dengan mengusap lobangku menggunakan tangan yang sudah kubasahi ludahku sendiri. . Pak Sodik yang sudah telanjang itu langsung mengarahkan batang besarnya ke memekku dan menghujamkannya dengan penuh nafsu.. "ah..ah.. Terus pak.. Ah.." suaraku keenakan, dan gerakan pak Sodik yang mulai diluar kendali, menimbulkan suara derit yang lumayan kencang dari bangku bambu ini, ternyata usia tak mempengaruhi kemampuan seksual seseorang, pak Sodik yang paruhbaya ini cukup tangguh menggenjotku. "ayo.. Pak.. Ah ah.. Terus.. Kontolin aku ah.." sengaja ku teriak agak keras karena kumelihat ada bayangan dibalik pintu garasi yang terbuka separuh itu, aku yakin itu ko Andrew.. . Selang 20menit pak Sodikpun mengalami ejakulasi dan menyemprotkan cairan spermanya dimemekku, sementara aku sudah sejak tadi mencapai puncak kenikmatan. . Kutinggalkan pak Sodik yang masih terkapar dilantai, dan ketika ku memasuki rumah kulihat ko Andrew duduk diruang tengah. . "menjijikan.." katanya sinis.. . Kubalas kesinisan nya dengan menyentuh memekku yang masih berlumuran sperma pak sodik, dan kujilat didepan nya dengan gaya seolah menikmati makanan lezat. Kejadian dengan pak Sodik malam itu, cukup membuat murka ko Andrew, aku disuruh pindah ke rumah yang lain. karena dia mengatakan, tidak ingin papanya melihat kelakuan bejadku. . Tak masalah buatku, karena dengan begitu aku bisa semakin bebas.. . "Tet..tet.." suara bel dipagar depan mengangguku yang baru saja selesai mandi, karena tidak memiliki pembantu dan pak Sodik juga belum datang, terpaksa dengan hanya masih mengenakan handuk melihat siapa yang memencet bel, ternyata papa mertuaku. Dengan sedikit bergegas aku menuju gerbang.. "maaf pah, lama, tadi Yuni lagi mandi.." kataku. . "iya ga apa.." jawabnya, sambil matanya melirik kedadaku, handuk yang melilit tubuhku ini tidak mampu menutupi seluruh payudaraku.. . Setelah pamit sebentar untuk memakai baju kutemui kembali papa mertuaku itu. Ternyata kedatangannya untuk menanyakan masalah diantara aku dan anaknya, akhirnya akupun menceritakan semua dengan jujur termasuk kejadian dengan pak Sodik, aku sudah pasrah jika papah mertuaku ini juga memandang jijik padaku... "maafin papah ya, karena menikah dengan Andrew Yuni jadi tersiksa.." katanya pelan, sambil menepuk pahaku, karena memang saat itu aku mengenakan celana pendek, sentuhan tangan nya yang langsung menyentuh kulit pahaku, menimbulkan sensasi berbeda didiriku., Untuk sesaat mata kami bertatapan.. . (bersambung) . . Next on chapter 3: =aku terkejut ketika melihat ada benda aneh di kemaluannya.. "ini apa pah..?" tanyaku sambil menyentuh benda seperti mutiara kecil yang tertanam di ujung kemaluannya. "itu yang akan memberimu kepuasaan yang selama ini kamu cari..." katanya sambil menarik tubuhku untuk ditelantangkan

1 komentar:

  1. 1xbet korean betting | Legitimate Sportsbook - legalbet.co.kr
    1xbet korean betting. 1xbet Legitimate Sportsbook. 5.88. งานออนไลน์ Legalbet.korean betting. Legalbet.korean betting. Legitimate Sportsbook. 5.88. septcasino Legalbet.korean betting. Legitimate Sportsbook.

    BalasHapus